Rabu, 27 Juni 2007

Israf, sebab dan ilajnya

Allah SWT berfirman dalam surah al Isra' ayat 27 "Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudaranya Syaitan dan Syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya"
Allha SWT juga berfirmana dalam surah al A'raaf ayat 31 "Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan"
Israf adalah merupakan salah satu penyakit hati yang bisa melanda siapa saja dia tidak pernah membedakan antara orang kaya atau orang miskin, tua atau muda, pelajar atau pegawai, tetapi penyakit ini kebanyakan menimpa orang-orang kaya sebab orang-orang kaya sangat berpeluang untuk melakukan hal-hal yang ia inginkan tampa berpikir panjang terlebih dahulu.
Sebenarnya apa sih penyakit Israf itu? Israf secara harfiyahnya adalah boros atau melebihi batas kebiasaan, atau bisa juga diartikan dengan melakukan segala sesuatu yang duiluar kemampuan.
Israf ini bisa saja dalam hal makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, kendaraan serta gaya hidup lainnya. Penyakit ini sangat besar pengaruh negatif nya bagi jiwa seeorang lebih-lebih jiwa seorang mu'min, yang seyogyanya mencontoh dari kehidupan Nabi Muhammad SAW, para sahabatnya, salafussoleh serta para ulama. Diantara pengaruh Israf yang sangat berbahaya adalah bisa dibenci oleh Allah SWT, bisa menjadi teman Syaitan sesuai dengan dua firman Allah SWT diatas, bisa jatuh keperbuatan haram, bisa mematikan pikiran, bisa menimbulkan berbagai penyakit di badan, kurang peduli pada sesama dan lain sebagainya.
Tetapi kenapa seseorang itu bisa dihinggapi penyakit Israf atau dengan kata lain apa yang dapat menyebabkan seseorang ditimpa penyakit Israf?
Diantara sebab-sebab penyakit Israf adalah
Hidup ditengah-tengah keluarga yang suka bermewah-mewah
Keluarga merupakan sekolah pertama yang kita kenal, dan sekolah itu sangat perpengaruh besar untuk mencetak jiwa kita.
Pengaruh teman dan pergaulan sehari-hari
Terkadang kebanyakan manusia sering kali mencontoh akhlak teman-teman sepergaulannya, apalagi teman itu orang yang sangat berpengaruh dalam kehidupan kita.
Memperturutkan hawa nafsu
Manusia yang tak dapat menguasai hawa nafsunya sering kali terjerumus kedalam hal-hal yang kurang terpuji.
Pengaruh anak dan istri/suami
Anak dan isrti/suami merupakan cobaan yang Allah SWT berikan kepada kita, sebab terkadang kita ingin hidup sederhana, namun karena sifat dasar dari seorang istri/suami yang pemboros maka sering kali kita terikut dengan sifat itu oleh karena hanya ingin menyenangkan hati si istri atau takut kepada suami (jika suami yang punya sifat Israf).
Kaya mendadak
Seseorang yang dahulunya hidup sengsara dan serba kekurangan, namun tiba-tiba Allah SWT menganugrahkan kepadanya rizki yang banyak, kehidupan yang melimpah, sering kali akan lupa daratan, apalagi bekal pengetahuan agamanya sangat minim.
Lupa akan kehidupan dunia yang sesungguhnya
Sesungguhnya kita harus menyadari bahwa sebenarnya tidak akan ada yang kekal dalam kehidupan dunia ini, apalagi yang namanya harta benda, mungkin saja hari ini kita kaya, kita bisa memenuhi apa yang kita inginkan dengan mudah dan tampa pikir panjang, tapi kita tidak bisa menjamin entah hari esok, minggu depan, bulan depan, atau tahun yang akan datang kita akan jatuh miskin dan akan serba sulit dalam memenuhi segala kebutuhan kita. Allah SWT berfirman dalam surah al Imran ayat 41:……dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)……
Lupa akan bekal perjalanan hari esok (hari akhirat)
Sudahkah kita bernfikir tentang bekal apa yang sepantasnya kita bawa menuju kepada-Nya nanti?....dengan suka berfoya-foya terkadang kita akan lupa apa yang sebenarnya yang harus kita siapkan didunia ini untuk menuju hari esok. Sudahkah kita mempersiapkan bekal sebanyak-banyaknya hingga kita tidak akan kehabisan ditengah jalan nanti, kalau belum mengapa kita tidak memulainya dari sekarang?.....
Sebagai seorang muslim tentunya kita tidak boleh putus asa atau bahkan lupa untuk mencari penawar serta obat dari penyakit ini sebab kita tahu bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya, demikian pula tentunya dengan penyakit Israf ini, dan diantara obat tersebut selain tentunya berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meninggalkan sebab-sebab diatas, serta dengan cara mencari obat-obat yang lain, dan diantara obat-obat yang lain itu adalah:
1. Berfikir tentang konsekwensi yang akan ditimbulkan oleh penyakit Israf. Sebab dengan perfikir kita bisa mengetahui apa pekerjaan yang akan kita lakukan itu berakibat baik atau buruk, tentunya untuk kita serta untuk orang lain.
2. Berusaha mengekang hawa nafsu dari segala keinginan yang berlebihan atau sesuatu yang kurang bermanfaat, dengan cara sering solat malam, puasa sunnah, memperbanyak sedekah, membantu pekerjaan orang lain serta meringankan bebannya.
3. Sering membaca sunnaah-sunnah Nabi SAW dan sejarah Beliau, sebab dengan membaca sunnaah-sunnahnya kita akan tahu betapa banyak sunnah-sunnah Nabi SAW yang mengandung peringatan tentang bahaya penyakit Israf, dan bagaimana Beliau serta keluarganya berusaha mengekang hawa nafsu dari hal-hal yang berlebihan.
Sebuah riwayat menyatakan bahwa yang paling baik dan memang sepantasnya kita membagi porsi dalam perut kita menjadi tiga bagian, satu bagian untuk makanan, satu bagian untuk minuman dan yang satu bagian lagi untuk hawa atau untuk bernafas. Kita sering kali melihat manusia yang jika makan dan minum sangat berlebihan hingga selesai makan tidak bisa berdiri apalagi berjalan, dan terutama hal ini sering terjadi disaat buka puasa.
4. Menengok kembali akan kehidupan para sahabat, salafussoleh, para mujahid dan ulama.
Dalam kehidupan mereka, mereka selalu hidup dalam kesederhanaan dan mereka tidak pernah mencari harta kecuali untuk tujuan akheratnya. Pernah suatu hari sahabat Salman al Farisi menemui khalifah Abu Bakar Assidik yang pada saat itu beliau (Abu Bakar Assidik) sedang sakit, berkatalah Salman kepada beliau:
Wahai Khalifah Rasulullah SAW berilah aku wasiat sebelum anda meninggal, maka Abu Bakar Assidik berkata kepada Salman "Sesungguhnya Allah SWT telah membuka pintu rizki didunia untuk kalian semua, maka janganlah engkau pernah mengambilnya kecuali rizki yang bisa menyampaikan engkau keakhirat nanti.
5. Menjauhkan diri dari teman yang mempunyai sifat boros dan berusaha membiasakan hal-hal yang tepenting dalam memenuhi kebutuhan jiwa dan raga.
6. Bergaul dengan teman-teman yang hemat (bukan pelit) yang mereka tidak terlalu terpengaruh dengan silaunya kehidupan dunia, dan yang hanya mengejar dunia demi meninggikan islam dan untuk tujuan akherat. Teman yang bisa memelihara harta, kehormatan dan teman yang tahu akan pentingnya sebuah pengorbanan.
7. Bersungguh-sungguh dalam membentuk atau membina keluarga yang bisa menjauhkan diri dari penyakit Israf Sebab dengan bersungu-sungguh dalam hal yang demikian dapat mengantarkan keluarga sadar dan mengerti akan jalan yang sebenarnya harus ditempuh serta memberikan gambaran tentang kehidupan dunia yang penuh perjuangan dengan segala rintangannya.
8. Selalu berfikir akan kenyataan kehidupan manusia pada umumnya dan kehidupan seorang muslim pada khususnya. Sebab yang demikian dapat mengantarkan kita kepada menjauhi sifat Israf dan bahkan dapat menyadarkan kita akan kenikmatan serta kelezatan dunia yang hanya bersifat sementara.
9. Senantiasa mengingat mati dan setelahnya, dan betapa dahsyatnya akan keadaan hari akhirat nanti, hingga kita bisa mempersiapkan bekal untuk hari nanti.
10. Mengingat akan jalan dan tujuan yang sebenarnya harus kita tempuh serta mencapai akan tujuan tersebut, dan segala rintangannya. Karena yang demikian membuat kita sadar bahwa bekal yang sebenarnya adalah bukan dengan cara hidup mewah dan berfoya-foya, tapi dengan cara meneguhkan hati kita dan berusaha mengekang hawa nafsu dari hal-hal yang berlebihan.
By: Haji Jabier Abdullah.

Senin, 21 Mei 2007

Futur sebab dan ilajnya

Dari Abdullah bin Umar ra bahwa Rasul Saw bersabda ’’sesungguhnya setiap amalan itu mempunyai semangat, dan setiap semangat itu ada futurnya, maka siapa yang mengalami futur tapi masih tetap diatas sunnahku pasti mendapat pentunjuk, namun siapa yang keluar darinya pasti akan celaka. (HR.Imam Ahmad Bazar).Futur adalah semacam penyakit yang bisa menimpa sebagian orang apakah ia seorang pelajar, da’i maupun bukan. Efek negatif yang dimunculkan futur sangat banyak, sekurang- kurangya orang itu akan tertimpa rasa malas, mengulur-ngulur waktu atau menunda suatu pekerjaan. Namun yang paling berbahaya adalah sirna semangatnya atau diam setelah sekian lama bergerak yang kontinyu didalam aktivitasnya.Sebab-sebab seseorang bisa tertimpa penyakit ini sangat banyak, dan bahkan bukan cuma berpengaruh kepada diri sipenderita saja, tapi juga akan membawa efek negatif terhadap dakwah dan aktivitasnya.Diantara sebab-sebab penyakit ini, adalah:* Ghulu atau Tasyaddud dalam agama.* Berlebih-lebihan dalam hal yang mubah.* Suka menyendiri serta jauh dari lingkungan berjamaah.* Jarang mengingat maut serta kejadian-kejadian alam akhirat.* Suka memakan makanan haram atau syubhat.* Menjalankan agama hanya dari satu sisi.* Sering melalaikan ajaran agama.* Kurang memenuhi hak badan, disebabkan banyaknya beban dan kewajiban yang dipikul.*Tidak adanya persiapan dalam menghadapi segala rintangan serta kemungkinan- kemungkinan yang akan terjadi sepanjang perjalanan dakwah atau aktivitasnya.* Bergaul dengan orang-orang yang lemah semangat dan kurang bergairah.* Tidak adanya persiapan serta kurang mengetahui manhaj dalam berdakwah.Semua ini akan membawa seseorang kedalam penyakit futur atau kurang semangat, bahkan terkadang bisa menjadikan lari dan meninggalkan medan dakwah. Sudah menjadi sunnatullah bahwa semua penyakit ada obatnya. Firman Allah Swt: ’’Dan kami turunkan dari al Qur’an itu sebagai obat dan rahmat bagi orang-orang mukmin, dan al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang zholim melainkan kerugian” (Q.S. Al Isra’: 82)Sistem terapi dari penyakit di atas yang paling utama adalah dengan cara meninggalkan semua sebab-sebab yang ada. Disamping itu juga terdapat cara lain sebagai berikut:1. Memuhasabah diri. Memikirkan kembali tentang tujuan Allah menciptakan kita, yaitu untuk beribadah. Dan ibadah itu tidak bisa sempurna melainkan dengan ilmu. Sebagai seorang mahasiswa, sebaiknya kita memikirkan kembali apa tujuan semula kedatangan kita ketempat yang dituju. Sudah berapa lama waktu yang habis hampa tanpa arti, berapa banyak uang yang telah kita habiskan dengan sia-sia, dan berapa banyak amanah yang terabaikan. Bukankah ini semuanya termasuk maksiat kepada Allah Swt, dan durhaka kepada orang tua serta keluarga. Dengan sistem ini seseorang bisa mengetahui kekuragan dan aib-aibnya. sehingga mudah mengobati penyakit tersebut.Selalu membaca al Qur’an dan mentadaburinya. Allah talah mengajarkan kepada kita agar melakukan sesuatu dengan sistim tadaruj dalam beramal. Lebih-lebih untuk melakukan sebuah perobahan.Mari kita perhatikan bagaimana Allah Swt menciptakan langit, bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam enam hari, seperti itu juga dalam penetapan suatu hukum, halal atau haram seperti pengharaman khamar, riba, Allah Swt tidak menurunkan ayat pengharamannya dalam satu kali saja, tapi melalui fase-fase. Bahkan al Qur’an itu sendiri di turunkan kepada Rasul Saw bertadarruj seperti inilah sunnatullah di alam ini. Maka bila kita melakukan sesuatu itu dalam bentuk tergesa-gesa, semua itu akan membawa kepada sifat malas, yang akhirnya bisa melahirkan sifat putus asa kepada Allah Swt.Diriwayatkan dari ibunda ‘Aisyah. ra yang pernah berkata ’’Sesunggguhnya yang pertama kali turun dari surat mufasshol, yang menyangkut masalah syurga dan neraka, ketika telah berkumpul orang-orang kedalam Islam baru turun masalah halal dan haram. Sekiranya yang pertama turun itu masalah ’’janganlah kamu minum khamar” pasti mereka akan mengatakan: ’’kami tidak akan meniggalkannya”. Begitu juga kalau yang turun itu ’’janganlah kalian berzina’’ pasti mereka akan menjawab: “kami tidak akan meninggalkan zina selama-lamanya”.3. Sering memuthola’ah kitab- kitab Shirah dan Sejarah umat Islam. Sebagaimana kehidupan mereka yang memiliki himmah yang tinggi serta semangat yang kuat, baik dalam berdakwah, atau beramal. Shirah Rasul Saw serta para Sahabatnya cukup bagi kita sebagai terapi dari penyakit ini. Allah Swt berfrman dalam al Qur’an ’’sungguh pada kisah kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang orang yang mempunyai akal.4. Berteman dengan orang-orang sholeh yang mujahid. Karena mereka memiliki jiwa yang bersih dan hati yang bercahaya serta ruh yang ikhlas, yang bisa menggerakkan semangat, menguatkan tekad serta keinginan.Rasul Saw mengalihkan perhatian kita kepada hal ini, seperti sabdanya: “Apakah kamu ingin aku beri tahu sebaik-baik manusia? ia wahai Rasulullah jawab Sahabat, kemudian Rasul melanjutkan sabdanaya ’’orang yang mengingatkanmu kepada Allah dikala engkau memandangnya”.5. Menjauhi perbuatan maksiat baik yang kecil maupun yang besar. Karena ia ibaratkan api yang membakar hati, yang akan mendapatkan murka Allah Swt dan kerugian bagi hamba tersebut, sebagaimana berfirman-Nya: ’’Dan barang siapa ditimpa kemurkaan-Ku maka sungguh binasalah dia. (Q.S Thaha: 81)6. Menghadiri majlis- majlis Ilmu. Karena ilmu adalah sumber kehidupan bagi hati, sebagaimana makanan sumber untuk kekuatan badan dan ibaratkan air bagi bumi.Kita melihat bagaimana ghirah dan himmah para- ulama salaf dalam menuntut ilmu, karena mereka sangat mengetahui hajat seorang hamba kepada ilmu, Rasul Saw masih Allah Swt ajarkan bagaimana supaya mendapat ilmu Imam Ahmad pernah berkata: ’’Sesungguhnya kebutuhan kita kepada ilmu melebihi makanan dan minuman, karena keduanya cukup dua atau tiga kali sehari, tapi ilmu sebanyak tarikan nafas.7. Bergabung dalam suatu jamaah dan meninggalkan hidup menyendiri, sebagaimana yang pernah dipesankan Rasul Saw ’’Jamaah itu adalah rahmat,sedangkan berpecah belah adalah suatu azab. Imam Ali ra pernah juga berkata: ’’Kekotoran suatu jamaah jauh lebih baik ketimbang kesucian seorang diri”. Karena ketika bersama mereka akan memberi tahu kekurangan serta aib-aib kita, kemudian menunjukkan kita bagaimana cara membersihkannya kembali. Berbeda dengan kehidupan seseorang yang selalu menyendiri, bahkan kadang kala penyakit tersebut bisa mencelakannya.8. Sering mengingat mati, pertanyaan alam kubur, kegelapan serta kengeriannya. Karena hal ini bisa menbangunkan jiwa dari tidurnya serta menggerakkan badan untuk beramal dan mempersiapakan bekal menghadapi semua itu. Pernah Rasul Saw ditanya tentang siapakah orang yang jenius itu? jawab Rasul: ’’orang yang banyak mengingat mati dan mempersiapkan untuk itu.”Umar bin abdul aziz yang mempunyai perkumpulan setiap malam dengan para ahli fikih, yang disana mereka saling bercerita tentang mati dan alam akhir kemudian mereka menanggis.9. Menjauhi sikap Tasyaddud dalam agama. Ibunda Aisyah ra pernah berkata: ’’Dulu Rasulullah memiliki sebuah tikar yang ia bentang disiang hari dan dijadikan untuk kamar disebagian malam hari untuk shalat, lalu orang-orang shalat bersama beliau, pada suatu malam mereka berkumpul lalu Rasul Saw bersabda: ’’wahai manusia hendaklah kamu mengerjakan amalan semampu kalian, karena sesungguhnya Allah tidak akan pernah bosan selagi hamba tersebut tidak bosan, sesungguhya amalan yang paling Allah cintai adalah yang selalu dikerjakan sekalipun sedikit. Dan keluarga Muhammad apabila mengerjakan suatu amalan mengukuhkannya.”Dalam hadits-hadits yang lain yang sangat banyak sekali menceritakan tentang ketekunan dalam beramal dan tidak terlalu berlebih- lebihkan yang tidak sanggup mengerjakannya.Untuk itu kita dituntut agar selalu mengikuti manhaj Rasul Saw dalam segala amal kegiatan dan tuntunan Islam, karena ketidakstabilan itu yang sering menimbulkan penyakit futur. Wallahu ’alam. (Oleh: Muhammad Afrizal. Lc).